Sukabumi.suara.com - Siswa SMPN 4 Cibitung, Kabupaten Sukabumi setiap harinya harus mengarungi Sungai Cikaso dengan perahu untuk dapat pergi ke sekolah. Perahu menjadi satu-satunya cara agar murid di SMPN 4 Cibitung dapat bersekolah.
SMPN 4 Cibitung sendiri berlokasi di Kampung Ciloma, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi. Sedangkan ada beberapa siswa yang tinggal di Kampung Cibugel, Kampung Cikepel, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud dan Kampung Solokanpari, Desa Cibitung.
Berdasarkan keterangan salah satu guru di SMPN 4 Cibitung yaitu Indra Firmansyah mengatakan bahwa ada 7 orang siswa dari Kampung Cibugel, satu siswa asal Kampung Cikepel, dan satu siswa dari Kampung Solokanpari. Untuk pergi ke sekolah setiap harinya, mereka harus menyebarngi Sungai Cikaso dengan menggunakan perahu yang sudah usang.
"Ada dua perahu yang biasa digunakan oleh siswa dan guru," kata Indra kepada sukabumiupdate.com-jaringan suara.com.
Baca Juga:Macam-macam Jenis Kacang-kacangan
Para siswa menyeberangi sungai tersebut dengan waktu tempuh puluhan menit. Indra mengatakan bahwa salah satu perahu yang digunakan merupakan sumbangan dari alumni SMPN 4 Cibitung tahun 1989, perahu tersebut biasanya digunakan para guru untuk menyebrang.
Sedangkan perahu pemberian dari Bima Sakti Care biasanya digunakan oleh para murid karena daya tampung yang lebih besar mencapai 40 orang.
Kedua perahu tersebut sering mengalami gangguan, puncaknya pada 24 Oktober 2022 yang mana saat itu perahu membawa 6 orang siswi, 2 orang siswa, dan orang guru.
Perahu yang mereka tumpangi dari Kampung Cibugel dan Cikepel tiba-tiba mati di tengah Sungai Cikaso para penumpang yang berada di perahu terpaksa untuk mendayung perahu tersebut.
"Mereka terpaksa mendayung perahu ke tepi sungai menggunakan papan kayu tempat duduk. Setelah itu kami menjemputnya dengan perahu satu lagi," Indra menjelaskan.
Baca Juga:Iis Dahlia Komentari Penampilan Feminin Devano Danendra: Gak Banci Say
"Kondisi ini sering terjadi, baik saat berangkat maupun pulang, mesin perahu sering mati. Yang paling khawatir, mesin mati di tengah sungai. Perahu perlu perawatan yang maksimal serta mesin perlu yang baru, karena kami dari pihak sekolah sudah beberapa kali mesin diservis," tambah Indra.
Kepala Desa Sumberjaya Dudu Durahman membenarkan ada siswa warga Desa Sumberjaya yang setiap hari menyeberang Sungai Cikaso.
"Kami akan mengecek dulu, berapa jumlah siswa. Dari informasi bahwa ada bantuan perahu dari Gubernur Jawa Barat," ucapnya.
Sumber: sukabumiupdate.com