Sukabumi.suara.com - Hujan deras mengguyur beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi, termasuk di Kampung Cibeber Girang RT 04 RW 04, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Hujan deras di wilayah tersebut sebabkan beberapa rumah terendam banjir.
Bencana banjir terjadi karena ada luapan air di sungai, yang sebabkan air mengalir ke daerah perkampungan.
Ivan (26) salah seorang warga Kampung Cibeber mengatakan jika air mulai naik ke permukaan sekitar pukul 16.00 WIB. Air begitu deras masuk ke daerah pemukiman warga hingga ketinggian pinggang orang dewasa.
Ivan juga menjelaskan jika banjir kerap terjadi di wilayah rumahnya, apa lagi jika ada hujan deras karena wilayah rumahnya yang berada didataran rendah.
Baca Juga:5 Pemanis Alami yang Dapat Gantikan Gula, Bagus Bagi Penderita Diabetes
"Banjir seperti ini kerap kali terjadi di wilayah Cibeber, apalagi jika hujan deras. Sungai yang mengalir dari daerah Sindangpalay meluap sehingga berdampak di wilayah kami yang terbilang dataran rendah," jelasnya.
Ivan menyebutkan saat air sedikit-sedikit mulai masuk ke pemukiman warga, warga cepat tanggap untuk segera mengamankan barang-barangnya ke tempat yang lebih tinggi.
Diketahui jika banjir perlahan-lahan mulai surut sekitar pukul 18.00 WIB bersamaan dengan hujan yang mulai reda.
Hal yang sama juga tejadi di wilayah Perumahan Umum Griya Valley, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Di hari yang sama wilayah tersebut juga terendam banjir hingga lutut orang dewasa.
Jajang yang merupakan warga Griya Valley menuturkan jika banjir terjadi sekitar pukul 15.00 WIB dan mulai surut pada pukul 17.30 WIB.
Baca Juga:Para Pembeli Tiket Konser We All Are One K-Pop Minta Agar Uangnya Segera dikembalikan
“Banjir mulai terjadi pukul 15.00 WIB. Saat itu ketinggian air air di depan rumah saya selutut orang dewasa,” ucap Jajang.
Jajang juga menjelaskan jika ini merupakan banjir terparah karena sungai kecil yang berada di sekitar perumahan meluap hingga tembok penahannya hancur.
Jajang mengutarakan banjir di wilayah tersebut juga sudah beberapa kali terjadi, diduga akibat dari pembangunan Tol Bocimi di daerah Benda.
“Semenjak ada proyek jalan tol Bocimi di daerah Benda,” bebernya.
Sebelum ada pembangunan dari Tol Bocimi air yang turun dari hujan dapat tertampung di sungai kecil tersebut. Namun setelah ada pembangunan jalan tol sungai tersebut tidak dapat menampung air.
Sumber: sukabumiupdate.com