Scroll untuk membaca artikel
Rabu, 21 Desember 2022 | 10:20 WIB

Waspada! Ini Jenis dan Upaya Antisipasi Penipuan Digital yang Harus Dipahami

Sina Artadi
Waspada! Ini Jenis dan Upaya Antisipasi Penipuan Digital yang Harus Dipahami
Acara Hanis Komunitas Kaskus - Ragam Modus Baru penipuan Digital. (Dok. Komunitas Kaskus)

Sukabumi.suara.com - Ada lima jenis penipuan digital yang hingga saat ini cukup banyak dialami oleh masyarakat. Lima penipuan yang dimaksud terdiri dari penipuan berkedok hadiah, pinjaman digital illegal, pengiriman tautan yang berisi malware atau virus, penipuan berkedok krisis keluarga, dan Investasi illegal.

Belakangan, di media sosial juga sempat ramai mengenai modus penipuan digital baru yang cukup banyak menelan korban. Yakni Ketika orang tak dikenal, mengaku sebagai kurir yang ingin mengantarkan paket dan meminta korban memerika nomor resi dengan membuka sebuah dokumen terlampir.

Ternyata, file yang dimaksud berisi malware yang kemudian bisa meretas data di perangkat korban, dan menguras rekening dari aplikasi mobile banking yang ter-install di perangkat sama. 

Melihat hal tersebut, Maulana Viliano MM, Deputi Manager Digital Marketing PT. BCA membahas kondisi tersebut pada kesempatan bertajuk ”Ragam Modus Baru penipuan Digital”, yang diselenggarakan oleh forum Kaskus Networks, pada Sabtu (17/12/2022).

Baca Juga:Namanya Digunakan untuk Penipuan, Baim Wong Buat Laporan ke Polisi

Aktivitas tersebut bertujuan untuk meliterasi masyarakat dari isu hoaks, utamanya soal penipuan finansial yang kini marak di ranah daring/online, utamanya di media sosial, chatsApps (WA, SMS, telegram, dll).

Maulana selaku perwakilan dari pihak perbankan menyebut bahwa banyak modus penipuan keuangan mengatasnamakan BCA, sehingga jika nasabah kurang waspada, maka akan terjebak di modus penipuan tersebut.

Bukan hanya itu, salah satu yang saat ini tengah marak adalah isu hoaks soal pengumuman kenaikan tarif transfer, dan meminta data-data penting nasabah. Biasanya, modus ini disebarkan melalui platform chatApps (WhasApp/telegram), juga pesan singkat (SMS).

Dalam kesempatan yang sama, narasumber lain yakni Reza Marwansyah, selaku Praktisi Data & AI menjelaskan lazimnya para penipu digital menggunakan metode social engineering sehingga mampu meyakinkan calon korbannya. Jika tak awas, maka ada potensi korban terjebak.

‘’Kata kunci gunakan yang aman, dan jangan pernah bagikan ke orang lain. Selain itu pelajari juga opsi keamanan lainnya, seperti sidik jadi, pengenalan wajah, dll,” pesan Reza.

Baca Juga:Berhati Malaikat! Kurir ini Ingatkan Penipuan Barang COD, Warganet : Perlu Diapresiasi

Masyarakat juga diimbau untuk tidak menggunakan menggunakan password/kata kunci yang sama pada semua akun digital atau media sosial, dan jangan memberikan kode one time password (OTP) secara sembarangan. 

Hal tersebut disampaikan oleh Aribowo Sasmito, Spesialis Cek Fakta Mafindo yang juga hadir dalam kesempatan sama.

“Jangan bagikan kode OTP untuk aktivasi tertentu, termasuk kepada pihak Bank,” ingatnya.

Berita Terkait

Tag

terpopuler

Lifestyle

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda