Sukabumi.suara.com - Untuk ukuran orang Asia, penis atau Mr P pria Indonesia punya ukuran sekitar 11,6 cm hingga 11,8 cm ketika dalam kondisi ereksi.
Namun, ada juga pria Indonesia yang minder gara-gara ukuran penisnya terlalu kecil sehingga dianggap kurang 'jantan' dan tidak bisa memuaskan wanita.
Sehingga terbesit untuk memperpanjang penisnya agar bisa memuaskan pasangan. Pertanyaannya, apakah bisa penis dibesarkan dan dipanjangkan?
Dokter spesialis bedah plastik Tompi mengatakan bahwa membesarkan dan memperpanjang penis bisa dilakukan saat diwawancara Luna Maya dan Marianne Rumantir di podcast TS Media.
Baca Juga:Hukum Membangunkan Orang Sahur Pakai 'Obrok dan Ronda', Buya Yahya: Itu Penting Banget, Tapi...
Luna Maya bertana,“Sebenernya penis itu bisa nggak si dibesarkan?, kan kalau payudarah kan bisa dibesarkan.”
Tompi lalu menjawab, “Penis bisa dibesarkan dan bisa dibuat lebih panjang."
Luna Maya dan Marianne Rumantir terlihat kaget saat mendengar jawaban dari Tompi tersebut.
![Dokter Tompi saat diwawancarai Luna Maya dan Marianne Rumantir di podcast TS Media [Tangkapan layar YouTube TS Media]](https://media.suara.com/suara-partners/sukabumi/thumbs/1200x675/2023/04/01/1-tompi-luna-maya-marianne-rumantir-ts-media.png)
Suntik Silikon Cair Akan Berbahaya
Tompi lalu menjelaskan, jika menebalkan penis dengan suntik silikon cair akan berbahaya. "Nah, yang kita kerjakan menggunakan material dari badan yang tidak berbahaya."
Baca Juga:Sinopsis Bidadari Bermata Bening, Film Baru yang Diperankan Ari Irham!
Selain itu, kata Tompi, bisa juga pakai lemak dan ada satu teknik namanya mirip seperti dari plasma yang didenaturasi. "Dihancurin plasmanya, dia akan menggumpal nanti, yang dimasukin ada yang pakai itu.”
Luna Maya yang masih merasa penasaran dengan metode membesarkan dan memperpanjang penis itu pun menanyakan kembali ke Tomi.
“Tapi gak permanen dong?” tanya mantan kekasih Ariel Noah itu.
“Bertahan sangat lama, tahunan,” tandas Tompi. pun juga menjelaskan bagaimana prosedur tersebut dilakukan, Tompi juga menegaskan bahwa tak ada luka yang dalam saat melakukan prosedur tersebut.