Bogor, 18/05/2023. Industri perkayuan saat ini sudah semakin maju bahkan sampai kancah Internasional. Berbagai produk seperti furniture bahkan sampai alat masak pun banyak yang terbuat dari kayu. Namun dari hasil industri ini selalu meninggalkan limbah. Limbah kayu yang tidak terpakai akan mencemari lingkungan bila tidak dimanfaatkan dengan baik.
Seperti yang dilakukan oleh Komunitas Pejuang Waktu memanfaatkan limbah kayu untuk dijadikan fokus pelatihan. Diharapkan produk yang dihasilkan bisa menginspirasi para peserta untuk menggunakannya secara pribadi bahkan dijual agar mendapatkan penghasilan tambahan. Kelompok Pemuda yang dikenal sebagai inisator gerakan Peduli DAS dan Sungai Cisadane ini mulai menguatkan diri dalam program-program pendidikan dan penguatan pengetahuan sumber daya manusia (Capacity Building).
![Instruktur Kak Arrop sedang mendemonstrasikan [Dok. Cisadane Resik]](https://media.suara.com/suara-partners/sukabumi/thumbs/1200x675/2023/05/18/1-img-20230518-112130-541.jpg)
Memanfaatkan waktu libur pada Kamis, 18 Mei 2023 mereka (Komunitas Pejuang Waktu) mengadakan pelatihan kriya dari limbah kayu. Peserta yang mengikuti acara pelatihan ini adalah siswa/siswi dari SMP Pangerasan dan SMK Sirojul Huda 3. Pelatihan ini dilaksanakan di sekretariat Pejuang Waktu yang beralamatkan di Kp. Bantar Kambing Jl. R. E. Sumantadiredja No 421 Desa Tanjungsari Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor.
Para peserta ini adalah bagian dari Forum Cisadane Resik yang sebelumnya sudah mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Komunitas Pejuang Waktu.
Baca Juga:SMAN 3 Kota Bogor Gelar Seminar P5 Bertema Kearifan Lokal
Sebelum mempraktikkan pembuatan kriya kayu mereka diajarkan dulu mengenai jenis-jenis kayu dan pemanfaatannya. “Ada sekitar 200 lebih jenis kayu di dunia yang bisa diolah namun tidak semuanya bagus dan cocok untuk bahan furniture” Ujar Instruktur Muhammad Arropiansyah yang biasa dipanggil Kak Arop.
Kriya kayu yang mereka buat hari ini adalah tempat pensil. Jenis kayu yang digunakan adalah jenis kayu Mahoni. Pembuatan tempat pensil ini membutuhkan waktu sekitar 15 menit saja. Diperlukan waktu satu jam agar lem kayu menempel kuat. Kemudian setelah mengering tempat pensil itu diamplas kemudian bisa finishing dengan mengoleskan plitur.
![Tempat Pensil dari Limbah Kayu [Dok. Cisadane Resik]](https://media.suara.com/suara-partners/sukabumi/thumbs/1200x675/2023/05/18/1-img-20230518-110853-316.jpg)
“Jika memungkinkan ada waktu mungkin bisa membuat produk yang lainnya” ujar kak Arop sebagai instruktur menambahkan. Rencananya hasil produk mereka hari ini akan mereka bawa ke rumah masing-masing sebagai hasil karya mereka dalam pelatihan kali ini.
“Saya jadi mengetahui sedikit pemanfaatan tentang kayu yang sebelumnya saya cuma tau kayu itu untuk bahan bangunan saja” Ujar Aisyah dari SMK Sirojulhuda 3, salah satu peserta yang mengikuti pelatihan ini.
Hamid, Ketua OSIS SMP Pangerasan yang mengikuti acara pelatihan. “Saya mendapatkan wawasan tambahan dan tahu bagaimana pemanfaatan kayu, apalagi limbahnya ternyata bisa kita olah lagi dan bisa menghasilkan produk yang sekiranya bisa kita jual”.
Baca Juga:Seorang Remaja Lompat dari Lantai 3 Mall BTM Bogor
“Pelatihan ini merupakan salah satu program Madrasah Ekologi Cisadane Resik. Fokusnya adalah pemanfaatan limbah kayu. Ini bukan program terakhir masih ada tema-tema yang lain oyang menghadirkan para pemateri lain semisal berkebun durian, anggur, sayuran hidroponik, Literasi, bahkan direncanakan kami bekerjasama dengan BNPB untuk pelatihan penggunaan teknologi komunikasi dalam mitigasi bencana”. Ujar Ferryansyah, Mahasiswa STIKES Wijaya Husada yang juga merupakan Ketua Pejuang Waktu. “Kegiatan ini menggunakan anggaran kas Pejuang Waktu dan donasi dari Lions Club Jakarta Nusantara.
Muhammad Adnani, Guru SMA Qotrun Nada yang juga aktif di Lions Club menyatakan bahwa Lions Club mendukung program-program pendidikan bagi pemuda dalam bidang sosial dan mitigasi bencana
Acara pelatihan kayu ini ditutup dengan acara makan bersama dengan cara ngeliwet dan mereka berharap semoga bisa mengikuti acara pelatihan lainnya yang diadakan oleh komunitas pejuang waktu.