AS Ketar-ketir, Iran Berhasil Uji Coba Rudal Hypersonic Fattah Kecepatan 15 Mach

Rudal Fattah asli Iran diklaim mampu terbang dengan kecepatan hingga lebih dari 15.000 kilometer per jam dengan jangkauan 1.400 kilometer. Kecepatan 1 Mach sekitar 1238 km/jam.

Abhim Mata
Rabu, 07 Juni 2023 | 12:21 WIB
AS Ketar-ketir, Iran Berhasil Uji Coba Rudal Hypersonic Fattah Kecepatan 15 Mach
Rudal Fattah dari Iran yang mampu menembus kecepatan 15 Mach (Tasnim News Agency via AP)

Sukabumi.suara.com - Di tengah konflik Ukraina dan Rusia, Iran menunjukan kemajuan teknologi perang yang dimilikinya. Rudal hipersonik Fattah, yang memiliki arti ”Penakluk” itu, diklaim mampu terbang dengan kecepatan hingga 15 mach (lebih dari 15.000 kilometer per jam) dan memiliki jangkauan hingga 1.400 kilometer. 

Apabila kecepatan yang diklaim oleh  IRGC terbukti, maka Fattah bisa menembus teknologi terbaik sistem pertahanan udara yang dimiliki oleh negara-negara adidaya sekalipun.

”Tidak ada sistem yang bisa menyaingi atau melawan rudal ini,” ujar Jenderal Amir Ali Hajizadeh, Kepala Program Kedirgantaraan IRGC.

Peluncuran teknologi persenjataan terbaru itu langsung dihadiri oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Panglima Garda Revolusi Iran (IRGC) Mayor Jenderal Hosein Salami di Teheran. Kantor berita Iran, IRNA, menerbitkan sejumlah foto peluncuran yang dilakukan di ruangan tertutup. Tidak disebutkan secara persis lokasi peluncuran tersebut.

Baca Juga:Pertahankan Tradisi Leluhur, Kampung Adat di Sukabumi Ini Ternyata Punya PLTA dan Stasiun Telivisi Sendiri

Rudal ini menambah koleksi teknologi senjata mutahir yang sebelumnya diujicobakan. Rudal Khorramshahr generasi keempat ini  menyita perhatian berbagai kalangan. Daya jangkaunya 2.000 kilometer, diklaim mampu menjangkau berbagai sasaran strategis di Timur Tengah, termasuk pangkalan militer Israel dan Amerika Serikat.

Selain daya jangkau rudal ini mampu membawa hulu ledak seberat 1.500 kilogram. Selain jarak tempuh yang jauh, terpasang juga teknologi penangkal radar yang diklaim tak bisa dideteksi oleh sistem pertahanan udara negara mana pun.

Belum ada informasi apakah rudal Fattah akan dipasangi teknologi yang sama atau lebih canggih.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak